Berikut
transkrip video diatas (dlm bhs. Indonesia)
Saya ingin mulai
dengan beberapa contoh singkat. Ini adalah kelenjar spineret di perut
laba-laba. Kelenjar ini menghasilkan enam jenis sutra, yang lalu dipintal
menjadi serat, lebih kuat dari serat manapun yang dibuat manusia.
Hal paling
mirip yang dapat kita buat adalah serat aramid. Dan untuk
membuatnya dibutuhkan suhu ekstrim, tekanan ekstrim, dan banyak polusi. Tapi laba-laba bisa
melakukannya pada suhu ruang dan tekanan atmosfer dengan bahan mentah
lalat mati dan air. Hal ini berarti kita masih perlu belajar. Kumbang ini bisa
mendeteksi kebakaran hutan dari jarak 80 km. Itu sekitar 10.000
kali dari jangkauan detektor api buatan manusia. Terlebih lagi,
kumbang ini tak memerlukan kabel yang terhubung ke pembangkit listrik tenaga
BBM.
0:53 Jadi dua contoh ini
memberi gambaran apa yang ditawarkan biomimikri. Bila kita bisa
belajar membuat dan melakukan hal-hal seperti yang ada di alam, kita dapat mencapai
10 kali, 100 kali, atau mungkin penghematan hingga 1.000 kali dalam pemakaian
sumber daya dan energi. Bila kita ingin maju dalam revolusi kelestarian sumber
daya, saya percaya ada tiga perubahan sangat besar yang perlu kita
lakukan. Pertama, peningkatan efisiensi sumber daya secara
radikal. Kedua, pindah dari cara menggunakan sumber daya yang linear, boros,
dan mengotori lingkungan ke model siklus tertutup. Ketiga, beralih
dari ekonomi bahan bakar fosil ke ekonomi matahari. Untuk ketiga hal
ini, saya percaya, biomimikri mempunyai banyak solusi yang akan kita
perlukan.
|
|
1:30 Anda bisa melihat
alam sebagai sebuah katalog produk, dan semua di dalamnya telah diuntungkan
oleh periode
riset dan pengembangan selama 3,8 milyar tahun. Berdasarkan tingkat
investasi itu, maka masuk akal jika kita menggunakannya. Saya akan berbicara
tentang beberapa proyek yang telah menggunakan ide-ide biomimikri. Mari kita mulai
dari peningkatan efisiensi sumber daya secara
radikal. Ketika kami mengerjakan Proyek Eden kami harus membuat
rumah kaca yang sangat besar di atas lahan yang, tidak hanya tak
teratur, tapi juga terus berubah karena saat itu masih digali.
Itu adalah
tantangan yang benar-benar berat, dan menjadi contoh bahwa biologi memberikan banyak
petunjuk pada kita. Sebagai contohnya, gelembung sabun
membantu kami menghasilkan bentuk bangunan yang dapat
berdiri pada permukaan tanah macam apapun. Mempelajari
serbuk sari dan radiolaria dan molekul karbon membantu kami
menghasilkan solusi struktural yang paling efisien menggunakan
heksagon (segienam) dan pentagon (segilima).
2:20 Langkah
selanjutnya adalah kami ingin memaksimalkan ukuran heksagon-heksagon
itu. Untuk melakukannya kami harus mencari alternatif dari
kaca, yang ukuran satuannya sangat terbatas. Di alam ada
banyak contoh struktur yang sangat efisien berdasarkan membran
bertekanan. Jadi kami mulai mengeksplorasi material bernama ETFE
ini. Ini adalah polimer berkekuatan tinggi. Yang Anda lakukan
adalah menumpuknya menjadi tiga lapis, Anda kelim di
sisi-sisinya, lalu Anda menggembungkannya. Kehebatan dari
benda ini adalah Anda bisa membuatnya dalam satuan dengan ukuran
kira-kira tujuh kali ukuran kaca. Beratnya hanya 1% dari kaca dua lapis.
Maka itu
adalah sebuah penghematan 100 kali lipat. Setelah itu kita
memasuki sebuah siklus positif di mana satu penemuan mendukung penemuan
lain. Dengan bantalan yang ringan dan besar tersebut, kami menggunakan
baja jauh lebih sedikit. Dengan baja lebih sedikit maka cahaya masuk lebih
banyak, artinya kami tak harus menyediakan banyak panas di musim
dingin. Dan dengan berat struktur yang lebih ringan, banyak
penghematan dalam pembuatan pondasinya. Di akhir proyek
kami menemukan bahwa berat dari struktur itu sebenarnya lebih
ringan dari berat udara di dalam bangunan.
3:21 Jadi saya pikir
Proyek Eden adalah contoh yang cukup baik dari bagaimana
ide-ide dari biologi dapat menghasilkan peningkatan efisiensi sumber daya yang
radikal -- memberikan fungsi yang sama, dengan masukan
sumber daya yang jauh lebih kecil. Sebenarnya ada banyak sekali contoh di
alam yang dapat Anda cari untuk solusi semacam ini. Contohnya, Anda
dapat mengembangkan struktur atap yang super-efisien berdasarkan daun
teratai raksasa dari Amazon, bangunan utuh yang terinspirasi dari cangkang
kerang, jembatan super ringan yang terinspirasi dari sel-sel
tanaman. Ada dunia keindahan dan efisiensi yang dapat
dieksplorasi menggunakan alam sebagai alat desain.
3:55 Jadi saya
lanjutkan tentang pemndahan dari siklus linear ke tertutup. Umumnya cara kita
menggunakan sumber daya adalah kita mengekstraknya, kita mengubahnya
menjadi produk berumur pendek, lalu kita membuangnya. Alam bekerja
dengan cara yang sangat berbeda. Di ekosistem, limbah dari satu organisme
menjadi
nutrien bagi organisme lain di sistem itu. Dan ini adalah
beberapa contoh proyek yang dengan cermat mencoba meniru ekosistem alam.
Salah satu
favorit saya adalah Proyek Kardus menjadi Kaviar oleh Graham
Wiles. Di daerah mereka ada banyak toko dan restoran yang menghasilkan
banyak limbah makanan, kardus, dan plastik yang dibuang di
tempat pembuangan sampah. Hal yang mereka lakukan pada limbah kardus adalah
langkah yang sangat cerdas. Saya akan menyampaikannya lewat animasi.
4:34 Beberapa orang
dibayar untuk mengumpulkan kardus bekas dari restoran. Mereka merajang
kardusnya dan menjualnya ke pusat berkuda setempat sebagai alas
kandang. Ketika sudah penuh kotoran, orang-orang mengumpulkannya
lagi. Mereka memakainya di sistem kompos cacing, menghasilkan
banyak cacing, yang kemudian dipakankan ke ikan sturgeon Siberia, yang menghasilkan
kaviar, yang lalu dijual lagi ke restoran. Itu mengubah
proses linear menjadi sebuah model siklus tertutup, dan dalam
prosesnya membuat nilai tambah. Graham Wiles terus menambah lebih banyak elemen
ke dalamnya, mengubah aliran limbah jadi kegiatan yang memberi nilai
tambah. Dan sama seperti sistem alami yang keragaman
dan ketahanannya cenderung meningkat seiring waktu, hal serupa
terjadi di proyek ini bahwa jumlah peluang-peluang di sana terus
bertambah. Saya tahu itu contoh yang cukup aneh, tapi saya pikir
dampaknya cukup radikal, sebab proyek itu menunjukkan sebenarnya kita
dapat mengubah masalah besar, yaitu limbah, menjadi peluang
besar.
5:24 Khususnya di
perkotaan -- kita bisa melihat metabolisme di perkotaan, dan memandangnya
sebagai peluang. Itulah yang kami lakukan di proyek yang akan saya
bicarakan, Proyek Mobius, di mana kami mencoba menggabungkan beberapa
aktivitas, semua di dalam satu bangunan, sehingga limbah
dari satu proses dapat jadi nutrien untuk proses lainnya. Jenis elemen yang
kami bicarakan adalah pertama, kami mempunyai restoran di dalam rumah kaca yang
produktif, mirip seperti restoran di Amsterdam ini, yang bernama De
Kas. Lalu kami akan mempunyai digester anaerob, yang dapat
mengurai semua limbah biologis dari tempat itu, mengubahnya
menjadi panas untuk rumah kaca dan listrik untuk dikembalikan ke
jaringan. Kami akan mempunyai sistem pengolahan air mengolah air
limbah, mengubahnya jadi air tawar dan menghasilkan energi dari bahan
padatnya hanya dengan menggunakan tanaman dan mikroorganisme.
Kami akan
mempunyai kolam ikan yang diberi pakan limbah sayuran dari dapur dan cacing dari
kompos dan memasok ikan kembali ke restoran. Dan kami juga
akan mempunyai warung kopi, dan limbah biji kopinya dapat digunakan
sebagai substrat untuk menumbuhkan jamur.
6:17 Jadi Anda bisa
melihat bahwa kami menggabungkan siklus makanan, energi, air, dan limbah
semua di
dalam satu bangunan. Sebagai selingan, kami mengusulkan ini untuk sebuah bundaran
di pusat kota London. yang sekarang sungguh mengganggu pemandangan. Beberapa dari
Anda mungkin mengenali tempat ini. Hanya dengan sedikit perencanaan, kita dapat
mengubah tempat yang didominasi kendaraan menjadi tempat
yang menyediakan ruang terbuka untuk masyarakat, menghubungkan
kembali masyarakat dengan makanan dan mengubah limbah menjadi peluang siklus
tertutup.
6:43 Proyek terakhir
yang ingin saya bicarakan adalah Proyek Hutan Sahara, yang sedang kami
kerjakan saat ini. Bagi sebagian dari Anda mungkin mengejutkan mendengar bahwa
sebagian area yang sekarang berupa gurun dulunya penuh
dengan hutan, di masa yang belum terlalu lama. Contohnya, ketika
Julius Caesar sampai di Afrika Utara, daerah yang luas
di Afrika Utara dipenuhi hutan pohon tusam dan cypress. Selama evolusi
kehidupan di bumi, terjadi kolonialisasi daratan oleh
tanaman yang membantu menciptakan iklim yang ramah yang sekarang kita
nikmati. Kebalikan hal itu juga benar. Semakin banyak
kita kehilangan tanaman, semakin mungkin hal itu memperparah perubahan
iklim dan akhirnya semakin banyak penggurunan. Animasi
ini, menunjukkan aktivitas fotosintesis selama beberapa
tahun. Anda dapat melihat di perbatasan gurun-gurun itu ada perubahan
yang cukup besar. Ini menimbulkan pertanyaan apakah kita dapat
campur tangan pada daerah perbatasan untuk menghambat,
atau bahkan membalikkan penggurunan.
7:38 Bila Anda melihat
beberapa makluk hidup yang telah berkembang untuk hidup di gurun, ada beberapa
contoh adaptasi terhadap kelangkaan air yang mengagumkan. Ini adalah
kumbang penangkap-embun Namibia, yang telah mengembangkan cara mendapatkan airnya
sendiri di gurun. Caranya adalah dia keluar di malam hari, merayap ke puncak
gundukan pasir, dan karena dia mempunyai tubuh yang hitam legam, tubuhnya mampu
membuang panas ke udara malam dan menjadi sedikit lebih dingin dari
sekitarnya. Maka ketika angin lembab bertiup dari laut, Anda mendapati
ada butiran air yang terbentuk di sayap kumbang itu. Sesaat sebelum
fajar, dia mengangkat sayapnya dan air itu masuk ke mulutnya, mendapat minum
yang cukup, masuk lagi ke lubang dan bersembunyi sepanjang hari. Kecerdasan itu,
bila Anda menganggapnya demikian, masih ada lanjutannya. Sebab bila Anda
melihat sayapnya lebih dekat, ada banyak tonjolan kecil di sana. Tonjolan-tonjolan
bersifat hidrofil: menarik air. Di antara mereka ada bagian berlilin, yang
menolak air. Efek dari hal ini adalah, ketika butiran
air terbentuk di tonjolan, butiran itu tetap berbentuk butiran yang
bulat, yang berarti butiran itu jauh lebih mudah bergerak
daripada
bila membentuk lapisan tipis di seluruh sayap kumbang itu. Jadi bahkan
ketika hanya ada sedikit kelembaban di udara, kumbang itu bisa
mendapatkan air dengan efektif dan mengalirkan air itu ke mulutnya. Adaptasi yang
sangat mengagumkan di lingkungan yang sumber dayanya sangat terbatas --
dan dari
pengertian itu, sangat relevan terhadap tantangan yang akan kita hadapi
dalam
beberapa tahun, atau beberapa dekade mendatang.
8:51 Kami bekerja
dengan orang yang menciptakan Rumah Kaca Air Laut. Ini adalah rumah
kaca yang dirancang untuk daerah pesisir yang kering, cara kerjanya
adalah rumah ini mempunyai dinding yang berupa kisi-kisi evaporator,
Anda
teteskan air laut di situ jadi ketika angin bertiup, angin itu membawa
banyak uap air dan dalam proses tersebut rumah itu didinginkan. Jadi di dalamnya
dingin dan lembab, yang berarti tanaman membutuhkan lebih sedikit air untuk
tumbuh. Di bagian belakang, rumah itu
mengembunkan banyak uap air menjadi air tawar dengan proses
yang efektif serupa dengan kumbang tadi. Setelah Rumah
Kaca Air Laut pertama dibangun, mereka menemukan bahwa rumah itu
menghasilkan air tawar sedikit lebih banyak dari yang
dibutuhkan tanaman di dalamnya. Lalu mereka mulai membangun lebih banyak rumah
ini di sekitarnya. Kombinasi hal itu dan meningkatnya kelembaban udara
memiliki
efek dramatis terhadap daerah setempat. Foto ini diambil
dari hari bangunan itu selesai dibangun, dan hanya setahun
kemudian terlihat seperti ini. Seperti rembesan tinta hijau yang menyebar dari
bangunan itu mengubah tanah tandus menjadi tanah yang produktif --
dan dalam
artian itu hal ini melampaui desain yang lestari, dan mencapai
tahap desain yang memulihkan.
9:48 Kami sungguh
ingin memperbesar skalanya dan menerapkan ide-ide biomimikri untuk
memaksimumkan keuntungannya. Ketika Anda berpikir tentang alam, seringkali Anda
berpikir semuanya merupakan kompetisi. Tapi sebenarnya
di ekosistem yang sudah matang, Anda akan mudah menemukan contoh-contoh
hubungan
simbiosis. Maka prinsip biomimikri yang penting adalah untuk
menemukan cara membawa teknologi ke kelompok yang bersimbiosis. Teknologi yang
kami pilih sebagai rekan ideal Rumah Kaca Air Laut adalah tenaga
matahari terkonsentrasi, menggunakan cermin pelacak sinar untuk
memfokuskan panas matahari dan menghasilkan listrik. Untuk memberikan
gambaran potensi TMT pada Anda, bayangkan kita menerima energi dari
matahari 10.000 kali lebih banyak dari seluruh energi yang kita gunakan tiap tahun
-- 10.000 kali. Jadi masalah energi kita sebenarnya dapat
diselesaikan. Itu adalah tantangan bagi kecerdasan kita. Jenis sinergi
yang saya bicarakan adalah, pertama, kedua teknologi ini bekerja sangat baik di
gurun yang panas. TMT membutuhkan pasokan air tawar. Itu adalah hasil
produksi Rumah Kaca Air Laut. TMT menghasilkan banyak panas buangan.
Kita akan
bisa menggunakannya untuk menguapkan lebih banyak air laut dan meningkatkan
keuntungan pemulihan setempat. Dan akhirnya, dalam bayangan di bawah cermin
itu, dapat ditanam berbagai jenis tumbuhan yang tak bisa
tumbuh langsung di bawah sinar matahari. Jadi inilah
skemanya. Idenya adalah kita membuat pagar rumah kaca yang panjang dan
menghadap angin. Kita tempatkan tenaga matahari terkonsentrasi yang
berselang-seling.
11:08 Sebagian dari
Anda mungkin bertanya apa yang akan kita lakukan dengan garamnya. Dengan
biomimikri, bila Anda mempunya isumber daya yang belum termanfaatkan,
Anda tidak
berpikir, "Bagaimana cara membuang barang ini?" Anda berpikir,
"Apa yang dapat saya tambahkan ke sistem untuk meningkatkan nilainya?"
Ternyata
kita tahu bahan yang berbeda mengkristal pada tahapan yang
berbeda. Ketika Anda menguapkan air laut, bahan pertama yang
mengkristal adalah kalsium karbonat. Ketika itu
menumpuk di evaporator -- hal itu ditampilkan di gambar sebelah kiri
-- secara bertahap dipenuhi oleh kalsium karbonat. Jadi beberapa
saat kemudian kita dapat mengambilnya, menggunakannya
sebagai bahan bangunan yang ringan. Bila Anda pikirkan tentang karbon di
dalamnya, asal karbon itu dari atmosfer, lalu masuk ke dalam
laut lalu terkunci di produk itu.
11:43 Hal berikutnya
adalah natrium klorida. Anda juga dapat menekannya menjadi bahan bangunan,
seperti
yang mereka lakukan di sini. Ini adalah sebuah hotel di Bolivia. Lalu setelah itu,
ada berbagai macam senyawa dan unsur yang dapat kita ekstrak, seperti fosfat,
kita perlu mengembalikannya ke tanah gurun sebagai pupuk. Dan ada hampir
semua unsur di tabel periodik dalam air laut. Jadi seharusnya
kita dapat mengekstrak unsur berharga seperti litium
untuk baterai kinerja-tinggi. Di beberapa bagian Teluk Arab, air lautnya,
kadar garamnya terus meningkat karena pembuangan larutan buangan dari
kilang-kilang desalinasi. Hal itu mendorong ekosistem mendekati
keambrukan. Sekarang kita akan dapat memanfaatkan semua larutan buangan
itu. Kita dapat menguapkannya untuk
meningkatkan keuntungan pemulihan dan mengambil garamnya, mengubah masalah
limbah yang mendesak menjadi peluang besar. Proyek Hutan
Sahara sungguh sebuah model bagaimana kita bisa menghasilkan makanan bebas
karbon. energi terbarukan yang melimpah di daerah paling kurang air
di planet ini juga membalik penggurunan di daerah tertentu.
12:44 Jadi, kembali ke
tantangan besar yang saya sampaikan di awal: peningkatan
efisiensi sumber daya yang radikal, siklus tertutup dan ekonomi matahari.
Hal itu
tidak hanya mungkin, tapi sangat penting. Saya percaya
bahwa mempelajari cara alam menyelesaikan masalah akan memberikan
banyak solusi. Tapi mungkin lebih dari apapun, yang diberikan cara berpikir
ini adalah menyampaikan desain yang ramah lingkungan dengan cara yang
sangat positif. Terlalu banyak pembicaraan mengenai lingkungan menggunakan
bahasa yang sangat negatif. Tapi di sini ada sinergi dan kelimpahan dan
optimisasi. Ini adalah hal penting.
13:14 Antoine de
Saint-Exupery pernah berkata, "Bila Anda ingin membangun armada kapal,
Anda tidak
duduk berbicara tentang ilmu tukang kayu. Tidak, Anda perlu
membakar jiwa orang-orang itu dengan visi menjelajahi pesisir nun jauh."
Itulah yang
perlu kita lakukan, maka mari kita jadi positif, dan membuat
kemajuan dalam masa yang mungkin adalah masa inovasi
paling menarik yang pernah kita lihat.
13:32 Terima
kasih.
13:34 (Tepuk
tangan)
No comments:
Post a Comment