Sunday, March 27, 2016

Sejarah Seni Arsitektur : Petra Kota Batu yang Telah Terkubur



Petra merupakan peninggalan kaum Nabatean, mereka adalah bangsa Arab yang kreatif dan produktif dimasa itu. Daerah ini terletak di selatan Yordania. Kekreatifan mereka Ini bisa kita dilihat dari ukiran di beberapa bukit gunung bebatuan yang mereka pahat menjadi sebuah kota. Ukirannya tak terkalahkan keindahannya dengan ukiran-ukiran pada jaman sekarang padahal mereka itu telah hidup 2000 tahun silam yang lalu. 

Selain sebagai arsitek mereka juga menguasai perekonomian yang  sangat maju. Dan menguasai jalur perdagangan dengan memungut cukai dan melindungi kafilah-kafilah yang membawa rempah-rempah, sutera India, gading Afrika dan kulit hewan. 

Pada suatu saat itu kerajaan Nebatean pernah dikuasai oleh kerajaan Romawi, yaitu kira-kira pada tahun 106 Masehi, kemudian mengalihkan jalur kekuasaan perdagangan mereka ke Basrah (Iraq). Sehingga perekonomian mereka terabaikan. Dan Petra lenyap namanya dari bumi. Kemudian pada tahun 1812 M, David Robert berkebangsaan Swiss, menemukan kembali kota ini. Beliau menggap bahwa reruntuhan yang ada di Wadi Musa merupakan peninggalan kaum Nabatean.


Pata tahun 1924, para ahli Arkeology dari Inggris melakukan ekpedisi terhadap reruntuhan yang ada di Wadi Musa. Tempat ini sangat menarik sekali dengan ukiran bangunan yang ada pada bukit dapat menarik perhatian para arsitek jaman sekarang sehingga seni yang dipakai oleh kaum Nabatean ini dicontoh oleh mereka dalam membuat bangunan-bangunan bertingkat dengan ukiran yang khas. Tempat ini sangatlah jauh dari perkampungan, dan harus menelusuri jurang-jurang dan celahan tebing gunung yang tiingginya mencapai ratusan meter. 


Mengubur Kota Petra (al-Batrâu). 

Daulah al-Anbâth (Nabaten) adalah satu suku Arab yang datang dari Jazirah Arab, dan tinggal didaerah padang pasir yang terletak ditenggara Palestina yang berbatasan dengan Hijaz (Arab Saudi) dan Wadi ‘Urbah dengan Lembah Siria dan Palestina. Daulah al-Anbâth adalah kerajaan al-Adumiyyah yang tegak berdiri didaerah ini dan bergabung dengan Daulah Anbâth al-Fâtihin yang pusat pemerintahannya di Al-Batrâu (Petra). 

Kerajaan ini berdiri disekitar abad keempat sebelum masehi. Kemudian kerajaan ini meluas sampai ke Damaskus, Madâin Shâlih dan tegak berdiri sampai kerajaan Rumawi dibawah kekuasaan al-Amrathur menaklukkan daerah ini 106 M. 


Satu diantara dua kota yang disebutkan dalam al-Quran, mereka membangun rumah-rumahnya dari gunung-gunung batu yang dipahat, yang kokoh kuat, sehingga mereka sombong dan angkuh ketika nabi dan rasul datang menyampaikan risalah kepada mereka. 

Meraka itu adalah kaum Tsâmûd ummat nabi Shâlih yang terkenal-dengan Ashhâb al-Hijir, yaitu antara Syam (Siria) dan Madinah, dan di al-Batrâu atau Petra, 160 km dari Amman.

Mereka memahat gunung-gunung untuk tempat tinggal dimusim dingin, sebagai benteng pertahanan dan penjagaan kesehatan dan keamanan serta memanjangkan umur. 

Dalam perhitungan mereka rumah semacam itu aman dari keruntuhan, aman dari terkena kejatuhan benda dari atas, aman dari azab dan aman dari mati terutama aman dari serangan musuh, karena jalan menuju Petra itu hanya satu jalan yang dbatasi oleh dua gunung, sedangkan kotanya dilingkari oleh gunung-gunung. 

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Âd dan memberikan tempat bagimu di bumi. kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.[Qs. 7 : 74] 

Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. [Qs. 15 : 82] 

Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin. [Qs. 26 :149] 

Ketika Allah mengutus rasul-rasulnya ke Al-Batrâu ( Petra ), mereka menolak dan memusuhinya serta berusaha membunuhnya. Mereka sombong dengan kekayaan dan kemegahannya serta rumahnya yang kokoh kuat dan istananya yang megah-megah. Lebih-lebih bahwa rasul-rasul itu dianggap orang biasa saja yang miskin-miskin. Maka Allah menghancurkan mereka dengan angin topan dan badai padang pasir yang menyebabkan istana-istananya yang dilembah-lembah hancur berantakan sedang kota Al-Batrâu tertimbun padang pasir yang menyebabkan kebinasaan mereka.

Kenapa Allah menghancurkan mereka ? karena disaat itu para pemimpinnya berlaku zalim dengan menindas rakyat kecil. Mereka mengkufuri Allah dan rasul-Nya, karena mereka sombong dengan kemampuan dan kekayaannya.  Dan mereka menolak setiap petunjuk dan ajaran para rasul-rasul terutama tentang keimanan kepada hari pembalasan yaitu akhirat (Silahkan baca Al-Qur an  Qs.al-Fajar [89] : 6 -14)

Peta lokasi :


[ Sumber : foto id.pinterest.com

No comments:

Post a Comment

Dapatkan soft-disain rumah tempat tinggal di halaman [KLIK DISINI]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...