ARSITEKTUR DALAM AL-QUR AN :
Dalam sejarah perkembangan Islam, arsitektur sangat dipengaruhi dan diarahkan oleh Al-Qur'an dan filosofi kehidupan. Semangat Islam menjadi faktor pemersatu dari tiap gaya dan disain pada tempat berbeda yang kemudian melahirkan arsitektur dengan karakteristik unik.
Para arsitek Muslim berusaha memaksimal rancangannya berdasarkan faktor alam, karena ada pemahaman bahwa segala sesuatu itu saling ketergantungan dan punya keterkaitan di alam semesta. Dan ini ditunjukkan melalui perpaduan unsur-unsur seperti air, udara dan cahaya menjadi sebuah disain yang harmonis dan memiliki keseimbangan.
Keseimbangan Lingkungan
Deskripsi Arsitektur Ideal
Gaya arsitektur yang ideal, direpresentasikan dalam Al Quran sebagai tempat tinggal yang nyaman, tenang, indah serta membuat penghuni betah dan bahagia berada didalamnya. Tempat tinggal tersebut berada dalam lingkungan yang harmonis dan seimbang dengan alam.
Surah Al-Imran : 198 menyatakan : surga yang mengalir sungai-sungai, dan mereka kekal berada di dalamnya sebagai anugerah Allah.
Surah Al-Taubah : 72, menyatakan : surga yang mengalir sungai-sungai, mereka kekal berada di dalamnya dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn.
Surah Al-Sajdah : 19, menyatakan : bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.
Fasilitas Tambahan :
Al-Qur'an lebih lanjut menyebutkan beberapa fasilitas tambahan dalam ‘tempat tinggal ideal’ tersebut, berupa taman, kebun dan tempat yang sejuk.
Dalam surah An-Nisa : 57, digambarkan : taman bernuansa teduh dan nyaman.
Dalam surah Ar-Ra´d : 35, digambarkan : taman yang mengalir sungai dibawahnya dengan limpahan buah-buahan (seperti iklim sub tropis).
Hunian Berkualitas :
Kualitas tempat tinggal dan membuat betah dijelaskan lagi dalam ayat berikut :
Dalam surah Al-Insân : 13, digambarkan : tidak merasakan teriknya matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan.
Dalam surah Al-Insân : 14, digambarkan : pohon-pohon dekat dan buahnya mudah dipetik.
Dalam surah Al-Mursalat : 41, digambarkan: tempat teduh dan memiliki mata air.
Dalam surah Al-Mursalat : 42, digambarkan: memiliki beraneka ragam buah-buahan.
Deskripsi bangunan ideal yang memiliki keseimbangan dengan alam menginspirasi gaya arsitektur di Era awal Islam dan menghasilkan keajaiban arsitektur seperti Alhambra di Granada, masjid Cordoba dan Sevilla, Medinat al-Zehra dekat Cordoba, Dome of the Rock di Yerusalem, masjid di Istanbul, Mesjid Ibn Tulun di Kairo dan Taj Mahal Agra.
Belum lagi arsitektur Masjid, istana dan kastil yang tak terhitung banyaknya mulai dari Spanyol, Afrika Utara, India, Turkistan, Iran hingga negara-negara Muslim lainnya yang menjadi bukti kemegahan dan keagungan gaya arsitektur yang muncul dari mempelajari Al-Qur'an.
Dominannya arti sebuah lingkungan merupakan pengaruh Al-Qur'an dan iman Islam yang dimiliki setiap Muslim yang meyakini bahwa hidup di bumi ini bersifat sementara. Mereka layaknya musafir yang sedang dalam perjalanan ketempat lain yang permanen.
Setiap muslim berusaha hidup harmonis dengan lingkungannya dan menghindari perbuatan yang merusak yang dapat menyebabkan bencana. Filosofi hidup inilah yang kemudian mempengaruhi disain arsitektur dan perencanaan kota masyarakat Islam.
Sayyed H Nasr dalam artikel Islamic Science menyatakan, "Pribadi Muslim hidup dalam keseimbangan dengan lingkungannya karena ia telah menyerahkan dirinya kepada hukum universal yang mendominasi semua tingkat eksistensi, dan yang menjadi sumber hukum metafisik yang mengatur alam. Pribadi Muslim hidup dalam damai dan harmoni dengan Kemaha Kuasaan dan Hukum-Allah yang membuat keadaan lingkungan dalam tingkatan harmoni dan keseimbangan universal. ".
[ Referensi : islamicbulletin & quran.telkomuniversity, riohamdaniarsitek.blogspot.co.id ]
No comments:
Post a Comment