Showing posts with label construction. Show all posts
Showing posts with label construction. Show all posts

Sunday, February 6, 2022

Terusan Suez Kanal Panama Mega Proyek Terbesar Dalam Sejarah

Kanal Suez Atau Terusan Suez dan Kanal Panama adalah jalur air yang secara khusus dibangun di sepanjang rute air laut utama untuk memungkinkan lewatnya kapal.

Sebagian besar kanal-kanal ini dibangun untuk menghubungkan ke badan air termasuk laut, danau, dan sungai, menawarkan rute alternatif ke kapal, terutama kapal kargo.

Kanal semacam itu sangat penting dalam industri maritim karena menawarkan rute transportasi yang lebih pendek melintasi jaringan air laut utama Suez canal

 

Wednesday, February 12, 2020

Mengenal Teknik Konstruksi Dry Construction



Bicara seputar konstruksi bangunan tentunya banyak hal menarik untuk dibahas, salah satunya adalah teknik pembangunan yang semakin modern. Teknik seperti Dry Construction adalah teknik yang tergolong baru di dunia konstruksi, namun teknik ini mulai digunakan dan digemari untuk membangun berbagai proyek.

Definisi Dry Construction

Dry contruction adalah teknik pembangunan yang mengutamakan pengurangan penggunaan air, sehingga proyek konstruksi bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu teknik ini juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga seringkali teknik ini disebut sebagai teknik ramah lingkungan.

Friday, June 29, 2018

Pembangunan Tembok Besar Cina yang Fenomenal

Bukan struktur bangunan ataupun metode pelaksanaan yang membuat bangunan ini fenomenal. Bangunan yang memiliki panjang 8.851 km, dengan masa pelaksanaannya yang terputus-putus dalam periode 2366 tahun dan memakan jutaan korban jiwa, serta aplikasi manajemen proyek membuatnya menjadi begitu fenomenal. 
Fungsi Bangunan
Pada masa kekaisaran Cina kuno, didirikannya Tembok Besar Cina adalah untuk membentengi kekaisaran Cina kuno dari serangan bangsa Mongolia dari arah utara. Disamping itu, tujuan lainnya adalah untuk mengamankan Jalur Sutera, yaitu jalur bisnis utama pada masa itu.
Pada jaman kuno, Tembok Besar yang bentuknya berliku-liku serta memanjang menyusuri puncak pegunungan adalah hampir mustahil untuk ditaklukkan oleh musuh, karena gunung dan lereng yang menjadi dasar tembok adalah terlalu terjal untuk dapat didaki oleh musuh, sehingga tembok ini adalah merupakan sebuah kubu pertahanan yang sangat bagus. 
Sejarah Pembangunan
Diperlukan waktu ribuan tahun untuk membuat tembok ini, dibuat di jaman berbagai dinasti dan kaisar, dan selama proses pembuatannya telah menelan jutaan korban manusia. Tembok ini telah mulai dibuat sebelum Dinasti Qin berkuasa, tepatnya dibangun pertama kali pada jaman musim semi dan musim gugur pada 722 SM. Ketika Dinasti Qin berkuasa, Kaisar Qin Shi-huang meneruskan kembali pembangunan dan pengokohan tembok yang telah dibangun sebelumnya. Sepeninggal Kaisar Qin Shi-huang, pembuatan tembok ini sempat terhenti dan baru dilanjutkan kembali pada jaman Dinasti Sui, terakhir pembuatan tembok dilanjutkan lagi pada jaman Dinasti Ming. Bentuk tembok yang sekarang dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara adalah hasil pembangunan dari jaman Dinasti Ming (1368-1644).

Friday, February 24, 2017

Teknik Merobohkan Gedung Bertingkat Tinggi

Dikutip dari construction.about.com, sedikitnya ada empat teknik membongkar gedung. Masing-masing teknik memiliki prosedur pengamanan sendiri, seperti jarak aman, dampak ledakan, dan radius getaran yang kemungkinan ditimbulkan dari proses pembongkaran.

Menurut situs konstruksi tersebut, metoda pembongkaran gedung sangat tergantung lokasi, material bangunan dan tujuan pembongkaran. Situasi lingkungan juga penting karena menentukan proses penyebaran serpihan saat pembongkaran.

Berikut teknik pembongkaran gedung yang kerap dipakai di berbagai belahan dunia:

Sunday, November 6, 2016

Mungkinkah Bangun Pencakar Langit dari Kayu?




Awal bulan ini, arsitek Michael Green menyampaikan kuliah umum dengan topik menarik. Green mencoba "mengawinkan" kultur pembangunan gedung-gedung pencakar langit di kota-kota besar dengan sumber daya yang sebenarnya terbarukan tetapi kerap disepelekan, yaitu kayu. Ia melontarkan pertanyaan sederhana, "Mengapa ketinggian bangunan-bangunan yang terbuat dari kayu hanya beberapa lantai, sementara kayu di alam bebas tinggi luar biasa?"

Menurut Green, kayu berasal dari pepohonan yang tumbuh karena tenaga matahari. Selama usianya, pepohonan memberikan oksigen bagi makhluk hidup di sekitarnya, sembari menyimpan karbon dioksida. Karbon dioksida tersebut dibebaskan ketika pohon tumbang dan mengalami dekomposisi. Dengan membuat bangunan dari kayu, kayu tidak perlu terurai dan mengeluarkan karbon dioksida.

Monday, November 9, 2015

ROTTERDAM, KOTA YANG (SEHARUSNYA) TENGGELAM

Berbicara tentang Belanda, kita tidak akan pernah melupakan inovasi-inovasi unik yang kemudian menjadi simbol dari berbagai seni dan arsitektur dunia. 

Rotterdam adalah kota yang terletak di bagian barat Belanda dan termasuk ke dalam provinsi Zuid Holland[1]. Rotterdam termasuk kota kedua terbesar di Belanda setelah Amsterdam dimana berdasarkan data penduduk tahun 2008, Rotterdam memiliki penduduk sebanyak 589,615 orang sedangkan Amsterdam memiliki penduduk sebanyak 762,057 orang [2].

Wilayah negara Belanda, 55% nya berada di bawah permukaan laut. Titik terendah di Belanda terletak di sebelah timur pusat Kota Rotterdam dimana mencapai sekitar 6,76 m di bawah laut dan daerah dataran rendah itu dilindungi oleh tanggul untuk menghadang naiknya air ke dalamnya.  Hal ini membuat Kota Rotterdam sangat sensitif terhadap badai, banjir dan kenaikan air laut.

Untuk melindungi kota dari kenaikan permukaan air laut dan banjir, pada akhir tahun 1990-an pemerintah kota membangun Maeslantkering, yaitunya dua gerbang besar yang bisa dibuka tutup dengan total panjangnya 600 meter dan ukurannya sebesar Menara Eifel. Ini merupakan salah satu rekor sturuktur bergerak terbesar di Bumi. Berikut gambar (animasi) bergeraknya yang menggambarkan proses buka tutup Maeslantkering.



Animasi : Maeslantkering

Wednesday, July 22, 2015

Rumah Terbuat dari Botol Plastik

Ini mungkin tampak luar biasa, tapi Anda benar-benar dapat membangun rumah berfungsi nyata dengan botol plastik yang diisi dengan pasir. 


Proyek-proyek ini secara khusus dibuat oleh organisasi non-pemerintah di beberapa negara Afrika. Misalnya, rumah dalam video dibawah ini dibuat atas inisiatif Yayasan Samaprman.

Botol plastik dari satu liter dikumpulkan dari tong sampah dan kemudian diisi dengan pasir. Dengan cara ini para relawan berhasil menciptakan 6000 "bata". Persis dengan mereka relawan membangun sebuah rumah kecil, yang akan digunakan untuk guru.

Anda dapat mengetahui rincian lebih lanjut dari video yang berisi semua tahapan pembangunan rumah.





[ Sumber : http://www.architectureadmirers.com ]

Tuesday, August 6, 2013

Magdeburg Jembatan Air Terpanjang di Dunia


Magdeburg Water Bridge adalah saluran air navigasi di Jerman yang menghubungkan Kanal Elbe-Havel ke kanal Mittelland, dan memungkinkan kapal untuk menyeberang di atas Sungai Elbe. Saluran sepanjang 918 meter, itu adalah saluran navigasi terpanjang di dunia. 


Wednesday, June 19, 2013

Interested to learn how to do masonry detailing in SketchUp Pro and LayOut?


The International Masonry Institute (IMI) hosts a great library of detailing for brick, concrete, terrazzo, and tile installations (http://goo.gl/bWwiS). Even better, the IMI has made several of these detail models available on the 3D Warehouse: http://goo.gl/5o3R9

Friday, January 18, 2013

DRAINASI AIR HUJAN RAMAH LINGKUNGAN

DASAR PEMIKIRAN

Air hujan yang jatuh di permukaan tanah akan terdistribusi secara evapotranspirasi, infiltrasi dan sebagian lagi mengalir sebagai air permukaan. Dengan makin luas penutupan permukaan tanah oleh bangunan maka semakin besar air yang mengalir sebagai air permukaan dan berarti semakin kecil air yang meresap ke dalam tanah. Koefisien aliran permukaan untuk genting, beton dan aspal hampir mendekati satu, dengan kata lain tidak ada air yang meresap kedalam tanah. Dari sini jelas, bahwa untuk atap yang pada umumnya genting, beton atau perkerasan lainnya, diperlukan dimensi sistem drainasi yang relatif besar dan sekaligus kehilangan air hujan karena langsung masuk ke sungai. Dengan dasar pemikiran ini diupayakan agar dimensi sistem drainasi seminimal mungkin dan sekaligus air hujan meresap kembali ke dalam tanah di halaman rumah hingga konstruksi resapan air hujan merupakan sebuah alternatif.

Untuk penentuan dimensi suatu peresapan air hujan yang mampu menampung air sebelum meresap kedalam tanah perlu diperhitungkan terhadap beberapa hal antara lain: a) lama hujan dominan, b) intensitas hujan pada lama hujan dominan, c) selang waktu dengan hujan dominan, d) koefisien permeabilitas tanah, e) tinggi muka air tanah, dan f) luasan atap dan koefisien aliran permukaan.

Lama hujan dominan: 

Jumlah kejadian “lama hujan dominan” dirunut dan data Automatic Rainfall Recorder (ARR) yang mana dari sini dapat ditentukan lama hujan yang diperhitungkan untuk suatu daerah penelitian. Sebagai kontrol dapat diambil pula untuk kejadian-kejadian lama hujan yang lain yang mana pada akhirnya kapasitas isi resapan air hujan yang menjadi sasaran pokok dan penelitian ini. intensitas hujan: Setelah diketahui lama hujan dapat dihitung besar nilai intensitas hujan. Untuk beberapa kota telah tersedia grafik hubungan antara lama hujan, intensitas serta frekuensi ke jadian sedangkan untuk kota yang belum tersedia grafik tersebut dapat dihitung dari analisa frekuensi.

Selang waktu hujan : 

Setelah ditentukan lama hujan sebagai dasar perhitungan dapat ditelusur selang waktu hujan yang berpengaruh terhadap lama hujan yang diperhitungkan. Hal ini diperlukan untuk mempertimbangkan kemampuan resapan sebagai reservoir sebelum seluruh air dapat meresap kedalam tanah, agar sebanyak mungkin air meresap kedalam tanah dengan dimensi resapan sekecil mungkin.

Koefisien permeabilitas tanah: 

Dengan mempertimbangan selang waktu hujan yang berpengaruh terhadap lama hujan yang diperhitungkan dibanding dengan kemampuan peresapan air dalam tanah yang dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh koefisien permeabilitasnya maka dapat diuji akan kehandalan volume resapan yang diperhitungkan.

Tinggi Muka Air Tanah: 

Hal ini perlu untuk mempertimbangkan dimensi maupun bentuk resapan dan sekaligus akan mempengaruhi kecepatan peresapan. Di samping itu perlu dikaji pula tinggi muka air tanah dalam kaitannya dengan kemungkinan pengaruh negatifnya terhadap sistem perakaran tanaman. Namun demikian dengan dasar pemikiran bahwa sistem peresapan ini akan mengembalikan ke kondisi alami dalam pengisian air tanah seperti sebelum ada bangunan, maka diperhitungkan bahwa masalah tersebut bukan merupakan hal-hal yang sering dijumpai.

Luas permukaan penutupan dan koefisien aliran permukaan: 

Luas permukaan yang dilayani oleh resapan ini merupakan faktor utama dalam menentukan dimensi sumur resapan yaitu untuk atap diperhitungkan luas permukaan horizontal.

METODE PERHITUNGAN

Dalam hal ini diusulkan suatu metode perhitungan yang bertujuan bahwa daerah layanan akan bebas dari genangan dan Sekaligus meresapkan air hujan kedalam tanah. Air yang jatuh pada bukan perkerasan dialirkan ke jaringan drainasi yang diperhitung kan berdasar pada Formula Rational dengan it didasarkan pada waktu konsentrasi (Tk), sedangkan air yang jatuh di perkerasan dialirkan masuk kedalam konstruksi resapan dengan volume resapan fungsi dan lama hujan dominan (Td), intensitas hujan pada Td, koefisien permeabilitas tanah, selang waktu dengan hujan dominan, tinggi muka air tanah, luasan atap layanan dan koefisien aliran permukaan yang kemudian diperhitungkan berdasar formula Darcy dengan penjabarannya oleh Bouillot (Sunjoto, 1987).

Untuk efisiensinya perlu diperhitungkan volume sumuran tersebut dan secara analitis dengan dasar bahwa tinggi sumuran diambil pada saat debit masuk sama dengan debit keluar maka dapat ditulis suatu formula: (Sunjoto, 1987).




( Gambar 1 )


Kedalaman efektif sumur resapan dihitung dari tinggi muka air tanah bila dasar sumur berada di bawah muka air tersebut dan diukur dari dasar sumur bila muka air tanah berada di bawahnya.

Bila dari perhitungan dengan diameter sumuran 0,80 m (banyak di pasaran) didapatkan H yang kurang menguntungkan : (1) misalnya dasar sumuran berada di bawah muka air tanah atau dasar akari terletak pada lapisan yang kurang porus, maka dapat ditentukan H yang tepat kemudian diameter dapat dihitung dengan (2). Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan H max. adalah T dengan formula (3) hal ini diperlukan untuk memperbandingkan dengan waktu hujan dominan (Td) dalam analisa hidrologi selanjutnya.

KONSTRUKSI 

Untuk keamanan konstruksi, resapan perlu dilengkapi dengan pelindung dinding. Karena bentuk umum resapan ini adalah sumuran maka pelindung dinding ini dapat dilaksanakan dengan konstruksi pasangan batu kosong, pasangan batu cadas atau buis beton yang kesemuanya akan mempengaruhi perhitungan sesuai dengan formulasinya. Sedangkan air yang ditampung adalah air dari atap melalui talang datar dan tegak kemudian masuk ke resapan, atau air dari atap ditampung oleh selokan keliling tritisan (tanpa talang) kemudian masuk ke resapan. Resapan ini perlu dilengkapi dengan peluap untuk melewatkan ada air hujan yang tidak diperhitungkan hingga kelebihan air dapat disalurkan. Sedangkan untuk daerah di mana muka air tanah cukup dangkal bentuk sumuran seperti di atas kurang tepat dan dapat dipilih resapan tipe selokan (tertutup) karena dengan cara ini volume yang diperlukan diimbangi dengan panjang selokan, bukan dengan kedalaman seperti pada konstruksi sumuran. Dasar resapan diletakkan serendah-rendahnya pada muka air tanah tertinggi untuk mendapatkan efektifitas masuknya air ke dalam tanah. (Gambar 2)


( Gambar 2 )

KEUNTUNGAN 

Dari konsepsi perancangan yang bertujuan melestarikan air ini akan didapatkan beberapa keuntungan lainnya yaitu:

Reduksi dimensi: Dimensi jaringan drainasi akan dapat diperkedil karena sebagian besar air meresap kedalam tanah sebelum masuk ke jaringan drainasi. Debit yang diperhitungkan dalam perancangan ini adalah debit air dari permukaan bukan perkerasan. Walau akan terjadi biaya tambahan untuk pembuatan sumur resapan namun dalam pembangunan suatu sistem drainasi dapat dipikul bersama yaitu pemerintah untuk janingan drainasi dan masyarakat dengan beban pembuatan resapan di halaman masing-masing jadi disamping memperkecil dana pembangunan sekaligus meningkatkan partisipasi swadaya masyarakat dalam pembangunan.

Memperkecil probabilitas genangan: Untuk bagian kota yang rendah, selain menanggung beban banjir dan lokasi itu sendiri juga mendenita karena beban air dari daerah-daerah tinggi di Sekitar. Dengan pemakaian resapan ini berarti memperbesar “retarding basin” yang berarti memperkecil probabilitas genangan.

Memperkecil konsentrasi pencemaran: Daerah pemukiman pada umumnya mempunyai potensi besar dalam pencemaran air tanah maka dengan bertambah besarnya cadangan air di daerah tersebut akan memperkedil konsentrasi pencemaran. Hal ini cukup penting karena salah satu usaha untuk mencegah pencemaran adalah memperkecil konsentrasi polucan.

Mempertahankan muka air tanah: Tinggi muka air tanah sangat berpengaruh terhadap iklim mikro dan ini sangat penting untuk tata tanam (tanaman keras). Di samping itu penurunan muka air tanah akan berpengaruh pula pada energi yang dipergunakan untuk memompa air sumur, dan untuk skala regional, pengesampingan hal ini merupakan sumberdaya terbengkelai.

Menekan Intrusi air laut: Salah satu permasalahan kota-kota besar yang terletak di pantai adalah eksploitasi air tanah tanpa memperhitungkan daya dukung wilayah dan hal ini akan memperbesar kemungkinan intrusi air laut. Sedangkan salah satu parameter daya dukung wilayah tersebut adalah jumlah air masuk ke dalam tanah.

Untuk suatu kondisi ideal di mana tanah homogen dan isotrop Badon – Ghyben dan Herzberg (Dam, 1985) menjelaskan suatu fenomena tentang keseimbangan yang terjadi antara air tawar dan air asin (laut) yang terjadi pada suatu pulau ideal sebagai berikut: (Gambar 3)




( Gambar 3 )

Tinggi tekanan akan seimbang pada suatu titik tertentu untuk permukaan air asin (S) maupun air tawar (F).

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa penurunan permukaan air tawar akan menyebabkan kenaikan permukaan air asin sebesar 40 kali penurunan tersebut, hingga pengaruh air hujan yang masuk kembali ke dalam tanah adalah sangat besar guna menghindari intrusi air laut.

Melihat perimbangan air secara sektoral maupun secara regional yang memberikan arah akan kekurangan air serta keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari penggunaan resapan air hujan sebagai komponen sistem drainasi maka sistem “Drainasi Air Hujan Ramah Lingkungan” perlu segera dibakukan. Karena dengan pembakuan ini dapat dikatakan bahwa sistem drainasi yang baik bukan lagi merupakan potensi besar dalam perusakan lingkungan. Di samping itu untuk segera dapat diterapkan secara menyeluruh dan hal ini perlu campur tangan instansi terkait untuk mensyaratkannya melalui “Izin Mendirikan Bangunan”.
————
Referensi : Sunjoto, Dr. Ir. Dip.HE. “Sistem drainasi air hujan yang berwawasan lingkungan” Majalah Kontruksi No. 122, Juni 1988. 

Thursday, January 3, 2013

Escape Building, di Gubernuran Sumatera Barat dibangun dengan sistem Seismic Base Isolator


Bangunan megah di samping gedung utama perkantoran Pemprov Sumbar di Jl Sudirman dibuat melengkung. Rencananya bangunan serupa juga akan didirikan di sayap kiri serta main building di tengah-tengahnya. Hanya karena anggarannya terbatas, baru yang disayap kanan (dilihat dari depan) yang sudah direalisasikan.

Escape Building, begitu nama yang diberikan pada gedung itu. Sementara ini biarlah kita tidak berdebat soal nama, tetapi bangunan yang dirancang untuk perkantoran Pemprov Sumbar juga dimaksudkan untuk tempat penyelematan dan evakuasi sementara apabila terjadi gempa besar yang diikuti tsunami di Kota Padang.

Rabu kemarin, gedung itu bersama sejumlah gedung lainnya yang dibangun dengan dana hibah bantuan gempa BNPB, diresmikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB-RI) Syamsul Maarif.

Gedung di komplek kantor Gubernur itu boleh dibilang isti­mewa. Karena ia dirancang khusus dengan konstruksi khusus. Hanya escape building itu dan gedung Dinas Prasjal Tarkim di Padang Baru yang menggunakan konstruksi khusus ini. Harap dicatat pula bahwa kedua gedung itu merupakan gedung ramah gempa berteknologi tinggi pertama di Indonesia.

Sunday, October 21, 2012

Dynamic Architecture

David Fisher : Dynamic Architecture - The Vision (2008). 



"Since the dawn of humanity man has seeked to exceed the limits of previous generations. The achievement of new limits in Architecture has been written in history as a reminder to new generations: humanity has to pursue virtue and knowledge. New limits and prospects are now opened: buildings are now able to change their shape and be part of environment. This is the era of Dynamic Architecture" David Fisher Architect (Florence - Italy).

Dynamic space - The birth of the idea.

The idea was somehow part of my architectural beliefs following years of research on technology of construction, human and social aspects. "Architecture part of nature" is a concept that I always carried with me: Buildings that adjust to life, to our needs, to our moods.

The inspiration, however, arrived at a precise moment in December 2004, when I was watching the view from the Olympic Tower in NYC, on 51st and 5th. I noticed that from a certain spot you could see the East River and the Hudson River, both sides of Manhattan... That is when I thought to myself: "Why don't we rotate the entire floor? That way, everybody can see both the East River and the Hudson River, as well as Saint Patrick's Cathedral!".

Monday, October 15, 2012

Strategi Pengelolaan Sampah Yang Ramah Lingkungan

Apa itu sampah ?

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).

Pengaruh sampah terhadap manusia dan lingkungan

Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dan lokasi serta pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat, cepat atau lambat, baik langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan. Dampak yang ditimbulkan, antara lain :

1. Penyebab penyakit / bahaya kesehatan

Penyakit diare, kolera, tifus dan penyakit kulit serta demam berdarah (haemorhagic fever) dapat menyebar dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai, karena virus yang berasal dari  sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Keracunan juga bisa disebabkan dari sampah, contoh kasus : Telah dilaporkan bahwa di Jepang kirakira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

2. Pencemaran Lingkungan

Sampah dapat mencemari lingkungan,baik darat, perairan, maupun udara. Pencemaran darat yang dapat  ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).

Pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga  beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Pencemaran udara yang ditimbulkan contohnya penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi
dapat meledak.

Selain berdampak buruk bagi manusia dan lingkungannya, keberadaan sampah yang tidak terkontrol juga berdampak pada keadaan social ekonomi bagi masyarakat.Oleh karena itu dibutuhkan cara penanganan yang tepat terhadap keberadaan sampah tersebut guna memperkecil dampak negative yang timbul .

Pengelolaan sampah di negara Jepang dan Jerman


Tuesday, September 18, 2012

3-D Printing for Automated Home Construction?



Science and technology buffs are abuzz about the latest video presentation by USC professor Behrokh Khoshnevis. At an April 2012 TEDx event, Khoshenevis demonstrated how an entire house could theoretically be built in 24 hours using a giant 3-D printer. Don't hang up your tool belt just yet though. Robotic construction has been in the news for over a decade, and about all we have to show for it are the same short walls and little domes. Still, given the pace of innovation in 3-D printing technology, an automated building application should not be dismissed entirely as science fiction.

3-D printing produces physical objects from computer designs. It has influenced manufacturing in the automotive, medical, aerospace, jewelry, and eyewear industries to name just a few. 3-D printing is an "additive" fabrication process as opposed to the traditional "subtractive" one. Plastic, metallic, or ceramic composites are laid down by high-tech nozzles, and built-up in very thin layers until the object is fully-formed. Industrial-grade 3-D printers once cost several hundred thousand dollars, but prices are dropping. In fact, a class of mid-range and low-end machines is now available for the small business and consumer market. The ability for individuals to economically design and produce prototypes is expected to spawn a wave of entrepreneurs and would-be inventors.

Monday, September 17, 2012

A Sense of Purpose Mathematics and Performance in Environmental Design

(Sumber : dari buku "MATHE+MATICS OF SPACE", baca bukunya, klik disini)

Specialist Modelling Group, Foster + Partners. Close-up of the angular variation of the louvres, as seen from different viewpoints

Mathematics in design is most often associated with its visual manifestation in geometrical surfaces and elements. The finely tuned ambient qualities of a space, necessary for environmental performance, may not be so apparent, but can involve the application of many branches of mathematics. Martha Tsigkari, Adam Davis and Francis Aish of Foster + Partners’ Specialist Modelling Group bring this to the fore by describing how at Al Raha Beach development in Abu Dhabi and the City of Justice in Madrid environmental considerations were interpreted through analytical numerical data.

Discussions of mathematics in architecture often concern the perception of numeric and geometric relationships as embodied in patterns of structure and material. A similar dialogue within environmental design suggests maths is the means of logically elucidating our perception of what we unconsciously sense as optimum performance, rather than a driving force directly and visibly discernible to us through the form of things.

Wednesday, September 5, 2012

Al Bahar Towers Responsive Facade



A quick glimpse at the upcoming weather for will show a week of intense sunshine, temperatures steadily above 100 degrees Fahrenheit with 0% chance of rain.  In such extreme weather conditions, even architects listing environmental design as their top priority are up against a tough battle.  Never mind that the sand can compromise the structural integrity of the building, the intense heat and glare can render a comfortable indoor environment relatively impossible if not properly addressed.  For Abu Dhabi’s newest pair of towers, Aedas Architects have designed a responsive facade which takes cultural cues from the “mashrabiya”, a traditional Islamic lattice shading device.

More about the towers’ shading system after the break.


Completed in June 2012, the 145 meter towers’ Masharabiya shading system was developed by the computational design team at Aedas.  Using a parametric description for the geometry of the actuated facade panels, the team was able to simulate their operation in response to sun exposure and changing incidence angles during the different days of the year.

Wednesday, August 29, 2012

Consept and Building structure : CCTV Headquarters, Beijing, China



 

Introduction :

China Central Television (CCTV) had been expanding greatly, in competition with major international television and news service providers, and early in 2002 it organised an international design competition for a new headquarters. This was won by the team of OMA (Office for Metropolitan Architecture) and Arup. The team subsequently allied with the East China Design Institute (ECADI) to act as the essential local design institute for both architecture and engineering.The first Arup Journal article1 outlined the design collaboration process.

The unusual brief, in television terms, was for all the functions of production, management, and administration to be contained on the chosen site in the new Beijing Central Business District, but not necessarily in one building.

In its architectural response, however, OMA decided that by doing just this, it should be possible to break down the “ghettoes” that tend to form in a complex and compartmentalised process like making television programmes, and create a building whose layout in three dimensions would force all those involved to mix and produce a better end-product more economically and efficiently ( Read more article, click image below)

 
Caricature "Ci-me eh arsitek"  
(Resource image : Art & Architecture-facebook)
-->

Wednesday, August 15, 2012

Konstruksi Jembatan Layang Kelok 9


Kelok 9 adalah nama untuk ruas jalan sekaligus jembatan yang menghubungkan provinsi Sumatera Barat dengan provinsi Riau di kecamatan Harau, kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia..

Kelok 9 merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera di kilometer 146 dan kilometer 148. Jalan ini dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1932 dan memiliki sembilan kelokan ke kiri dan ke kanan, sehingga dinamakan Kelok 9.


Sejak tahun 2003, mulai dilakukan pembangunan jembatan sekaligus ruas jalan baru di sekitar Kelok 9. Panjang keseluruhan jembatan dan jalan yang dibangun adalah 2.537 meter, dengan 964 meter di antaranya merupakan jembatan dengan lebar mencapai 13,5 meter dan tinggi pelindung di sisi kiri dan kanan 1 meter.

Sunday, July 15, 2012

Canton Tower - Virtual Construction Simulation


The tower was designed by Information Based Architecture and Arup. The Arup team led by structural engineer Prof. Dr. Joop Paul introduced near mass customisation to the joint design, in combination with parametric design methods, and applied a simple structural concept of three elements: columns, rings and braces, to this more complex geometry.


Resourse of video : http://www.intelibuild.com/

The waist of the tower contains a 180 m (590 ft) open-air skywalk where visitors can physically climb the tower. There are outdoor gardens set within the structure, and at the top, just above 450 m (1,480 ft), a large open-air observation deck.

Friday, June 8, 2012

Disain dan Pendetailan Dengan Google SketchUp

 
Google SketchUp adalah suatu program aplikasi pemodelan 3D yang fleksibel cepat dan dan praktis.

Dalam hal ini Google SketchUp dapat juga digunakan mendisain bangunan serta detail-detail konstruksi-nya dengan penampilan 3D yang mudah dibaca bagi pemilik (owner) yang awam dengan gambar teknik yang ditampilkan dalam dua dimensi.
 
Konsultan Peter Wells Design  telah mebuat desain rumah dengan menggunakan program aplikasi google sketchup, disain yang mereka buat sangat memudahkan berkomunikaisi dengan pemelik (owner) rumah, karena desain yang disajikan dapat dicerna dan dipahami oleh pemeliknya, karena desain dan detail-detail rangcangan disajikan dalam tiga dimensi. (baca artikelnya, klik disini)

Gambar disain rumah dengan Google SketchUp oleh Petter Wells Design, sumber : http://web.me.com/wellsdesign/wellsdesign/Home.html

Berikut sajian disain sebuah Masjid Type PS-02M dengan Google SketchUp (diambil sebagai contoh dari weblog http://bursa-arsitektur.blogspot.com/) sebagai yang diperlihat animasi desainnya divideo diatas dan pada gambar-gambar di bawah ini.

Dapatkan soft-disain rumah tempat tinggal di halaman [KLIK DISINI]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...