Wednesday, December 3, 2025

KEARIFAN LOKAL, PEMUKIMAN, DAN BENCANA ALAM SUMATERA BARAT


KEARIFAN LOKAL, PEMUKIMAN, DAN BENCANA ALAM SUMATERA BARAT


Oleh : Nasbary Couto

Orang Minang punya cara unik dalam menentukan penggunaan tanah. Sejak dulu, ada pepatah adat yang selalu diingat: 

“Nan data kaparumahan, nan lereng tanami tebu, nan bancah ditanami sawah, nan munggu kapakuburan.” 

Sederhananya begini ; kalau tanahnya datar, cocok buat perumahan atau rumah gadang. Kalau miring di lereng bukit, jangan nekat bangun rumah permanen, lebih pas buat menanam bambu, tebu, kopi, atau kulit manis dan tanaman lainnya. Kalau tanahnya bancah atau rawa, sangat cocok untuk sawah atau kolam ikan. Dan kalau ada tanah yang lebih tinggi seperti bukit kecil (munggu), biasanya dijadikan kuburan. 

Aturan ini tidak tertulis di undang-undang, tapi hidup dalam petuah adat, percakapan orang tua, sampai pantun. Di beberapa nagari, istilahnya mungkin beda-beda, tapi maknanya sama: gunakan tanah sesuai dengan karakter alamnya. Pepatah ini sebenarnya adalah cara leluhur menjaga keseimbangan hidup dengan lingkungan. 

Kalau dilihat dari kondisi geografis Sumatera Barat, pepatah tadi memang masuk akal. Hampir seluruh daerahnya berupa perbukitan Bukit Barisan yang rawan longsor dan banjir. Tanah datar tidak banyak jumlahnya, sehingga ruang hidup masyarakat sangat terbatas. Sawah juga tidak seluas yang terlihat ( dari 42.119,54 km2 luas sumbar, hanya 1.999,88 km²  jadi sawah) atau 0,48 %. Jadi sawah  hanya sebagian kecil dibanding total luas provinsi. Maka wajar kalau masyarakat Minang sangat memperhatikan bagaimana tanah digunakan. 

Kelangkaan tanah inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya tradisi merantau. Karena tanah pusaka biasanya diwariskan kepada perempuan, banyak laki-laki Minang yang kemudian pergi ke luar daerah untuk mencari penghidupan baru. Tapi merantau bukan hanya soal ekonomi, merantau sudah menjadi bagian dari jati diri orang Minang. 

Namun cerita alam Sumatera Barat tidak hanya sampai di situ. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan tempat tinggal, mulai banyak lahan lereng yang diubah menjadi permukiman atau ladang. Sayangnya, perubahan tata guna lahan seperti ini ikut memperbesar risiko bencana. Ketika hutan di lereng berubah jadi permukiman atau lahan gundul, tanah makin mudah longsor saat hujan lebat. Tidak heran kalau banjir bandang dan longsor menjadi ancaman yang berulang di daerah yang topografinya berbukit. Dan hasil penelitian menemukan bahwa KONVERSI HUTAN ATAU VEGETASI DI LERENG MENJADI PERMUKIMAN, LADANG, ATAU AREA tanpa penutup tanah memperbesar kerentanan terhadap longsor. Rekomendasi penelitian menekankan pentingnya MITIGASI DAN PERENCANAAN TATA RUANG BERBASIS GEOLOGI DAN VEGETASI untuk mencegah bencana. Kasus banjir dan banjir lahar di Sumbar tahun 2024 menjadi bukti nyata bahwa perubahan tata guna lahan, curah hujan tinggi, dan topografi pegunungan BERKONTRIBUSI PADA BENCANA BESAR.

Karena itu, banyak pakar lingkungan mengingatkan bahwa pepatah adat lama tentang penggunaan tanah bukan sekadar tradisi — tetapi kearifan yang sangat relevan untuk melindungi masyarakat Minang sampai hari ini. Mengelola tanah sesuai karakter alam bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menjaga keselamatan generasi mendatang.

---oOo---

Video :

Harrison Ford Marah Besar Mempertanyakan Kepada Kementerian Kehutanan H. Zulkifli Hasan "Mengapa Selama 15 Tahun Terakhir 80% Hutan Telah Di Exploitasi Secara Komersial"

Mengapa ini Terjadi? Bisnis kah???

Perusakan hutan ini bukan hanya persoalan Indonesia. Ini persoalan dunia. Ketika satu hutan hilang, seluruh planet ikut membayar harganya.





Monday, October 27, 2025

Istana Nabi Sulaiman (Solomon Temple): Sebuah Keajaiban Arsitektur Dan Simbol Kebesaran


Istana Nabi Sulaiman (Solomon Temple): Sebuah Keajaiban Arsitektur Dan Simbol Kebesaran

Nabi Sulaiman (Solomon) dikenal sebagai salah satu nabi besar dalam tradisi Islam, Yahudi, dan Kristen. Dia adalah putra Nabi Dawud (David) dan dikaruniai oleh Allah dengan kebijaksanaan, kekayaan, serta kemampuan untuk memahami bahasa makhluk lain seperti jin dan hewan. Salah satu pencapaian monumental dalam hidupnya adalah pembangunan Istana Nabi Sulaiman, yang juga dikenal sebagai Solomon Temple.

Latar Belakang Pembangunan Istana

Istana Nabi Sulaiman dibangun sebagai pusat ibadah dan simbol kebesaran kerajaan yang dipimpinnya. Pembangunan ini dilaksanakan atas perintah Allah dan melibatkan berbagai elemen arsitektur dan teknologi canggih pada zamannya. Menurut Al-Quran, Nabi Sulaiman memiliki kendali atas jin dan setan yang membantu dalam pembangunan istana ini, yang menjadikannya salah satu bangunan paling megah di dunia saat itu.

Desain dan Arsitektur

Istana Nabi Sulaiman dikenal karena kemegahan dan keindahannya yang luar biasa. Al-Quran menggambarkan istana ini sebagai bangunan yang penuh dengan keindahan, dihiasi dengan berbagai jenis batu permata, emas, dan perak. Di dalamnya terdapat ruang-ruang besar yang digunakan untuk beribadah, pertemuan, serta tempat tinggal bagi keluarganya.

Menurut tradisi, istana ini juga dilengkapi dengan kolam air yang terbuat dari kaca, sehingga saat Ratu Balqis (Queen of Sheba) pertama kali melihatnya, dia mengira itu adalah air dan mengangkat roknya untuk melintasinya. Ini menunjukkan betapa canggihnya teknologi yang digunakan dalam pembangunan istana tersebut.

Simbol Kebesaran dan Kekuasaan

Istana Nabi Sulaiman tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan dan kebijaksanaan yang diberikan Allah kepadanya. Pembangunan istana ini menunjukkan betapa besarnya kekuasaan Nabi Sulaiman yang mampu mengendalikan jin dan makhluk lainnya untuk membantunya. Ini juga menunjukkan betapa Allah memberkahi umat-Nya dengan kemampuan dan kebijaksanaan yang luar biasa.

Pengaruh dan Warisan

Istana Nabi Sulaiman memiliki pengaruh besar dalam sejarah dan budaya berbagai peradaban. Dalam tradisi Yahudi, Solomon Temple dianggap sebagai tempat suci yang menjadi pusat ibadah Bani Israil. Dalam tradisi Kristen, istana ini juga disebutkan dalam Alkitab sebagai salah satu keajaiban arsitektur kuno.

Dalam tradisi Islam, Istana Nabi Sulaiman diakui sebagai bukti nyata kebesaran dan kekuasaan Allah yang diberikan kepada nabi-Nya. Pembangunan istana ini juga menunjukkan betapa pentingnya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memimpin dengan adil dan bijaksana.

Kesimpulan

Istana Nabi Sulaiman adalah salah satu keajaiban arsitektur dan simbol kebesaran yang pernah ada dalam sejarah manusia. Pembangunan istana ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis dan arsitektur yang luar biasa, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya kebijaksanaan dan kekuasaan yang diberikan oleh Allah kepada nabi-Nya. Istana ini tetap menjadi inspirasi dan simbol kebesaran dalam berbagai tradisi dan budaya hingga saat ini.

Sumber : https://www.behaestex.co.id/

Dapatkan soft-disain rumah tempat tinggal di halaman [KLIK DISINI]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...