Bayangkan jika Anda tinggal pada sebuah rumah yang mampu mengikuti ke mana arah matahari. Atau bayangkan apa jadinya jika rumah Anda bisa menawarkan pemandangan yang berbeda setiap harinya dari jendela kamar tidur?
Mungkin saja semua hal tersebut tidak terbayangkan oleh Anda. Namun, bagi beberapa arsitek mampu menjadikannya kenyataan dalam bentuk rumah dengan mengusung konsep berputar. salah satunya adalah The Everingham Rotating House, sebuah rumah riverside terletak di pantai utara New South Wales, Australia.
Sekilas memang terlihat seperti rumah pada umumnya. Bentuknya yang segi delapan atau oktagonal, dengan luas bangunan sekitar 5.812 kaki persegi (540 meter persegi), properti bisa berubah 360 derajat.
Kunci fleksibilitasnya adalah platform diameter baja berukuran 78 kaki (24 meter) yang berada di bawah rumah. Dudukan ini bisa bergerak kedua arah per jam dalam kecepatan berputar. Ini artinya rumah bisa membuat dua rotasi per jam. Namun juga memiliki pengaturan untuk kecepatan lambat.
Seperti apa rasanya berada di dalam rumah berputar?
"Anda tidak bisa benar-benar tahu jika rumah sudah berubah posisi kecuali jika Anda fokus pada objek luar yang stasioner," ujar pemilik rumah, Luke Everingham yang juga berprofesi sebagai tukang listrik untuk rumah impiannya yang rampung dibangun pada 2006.
Dinding pada ruangan lounge, ada sebuah panel kontrol layar sentuh terdapat opsi untuk program salah satu dari delapan kamar bebentuk pie mengikuti matahari. Penghuni bisa menghindari panas ketika musim panas dengan menjadikan ruang tamu utama menghadap jauh dari matahari, dan demikian pula ketika musim dingin.
Everingham mengatakan biasanya dia memberikan rumah putaran penuh ketika pagi hari selama musim dingin. Artinya, ruang tamu mengikuti matahari sepanjang hari.
Pembangunan rumah ini menelan biaya sekitar USD243 ribu atau Rp3,24 miliar (mengacu kurs Rp13.335 per USD). Dirinya telah membuat replika untuk kliennya yang berbasis di Prince Edward Island, Kanada.
Kehidupan Berkelanjutan
Rumah berputar tidak hanya untuk menyajikan ragam pemandangan, namun melainkan rumah juga memiliki keuntungan bagi lingkungan.
"Menciptakan bangunan yang dapat beradaptasi (dengan lingkungannya) adalah cara hidup yang lebih jauh berkelanjutan," ujar seorang arsitek berbasis di Inggris, David Ben-Grunberg.
David Ben-Grunberg merancang konsep rumah Dynamic D*Haus bersama dengan rekan arsiteknya Daniel Woolfson.
Properti berubah bentuk, yang awalnya dirancang untuk mengatasi ayunan musim ekstrim Lapland, di mana musim panasnya acap kali terik dan musim dingin terlalu dingin hingga membeku.
Meski masih konsep, ketika membangun rumah akan terdiri dari empat modul, yang bisa berubah menjadi delapan posisi tetap.
Rumah musim panas akan membentang seperti bunga. Ketika kamar luar tergelar di atas rel. Dinding internal menjadi eksternal dan pintu menjadi jendela.
"Rumah meniru alam dengan membuka ketika musim panas dengan tujuan untuk memungkinkan cahaya dan udara masuk ke dalam bangunan. Musim dingin sendiri guna menghemat panas dan menghasilkan massa termal," kata Woolfson.
[ Sumber : /economy.okezone.com ]
No comments:
Post a Comment